Selasa, 24 Februari 2015

Tips dan Trik Menghadapi Ujian





UJIAN SEKOLAH/UTS/UN,

Siapa Takut?


Kegiatan ujian di sekolah merupakan salah satu tolak ukur keberhasilan seorang pelajar. So, perlu cara supaya hasil ujian bagus dan ga perlu minta remedial setelah ujian. Tips dan trik menghadapi ujian berikut mudah-mudahan membantu para pelajar supaya bisa dapet nilai yang bagus.

1. Mempelajari materi yang akan diujikan sejak jauh-jauh hari, artinya NO SKS (Sistem Kebut Semalam)!
2. Menjaga Kesehatan supaya pas ujian ga terganggu.
3. Mengerjakan soal dengan kunci 3 T; Tenang > Tertib > Teliti
    Tenang : artinya mengerjakan soal tidak terburu-buru dan panik.
    Tertib : artinya mengerjakan soal secara berurutan, kecuali terpaksa bisa dilewat dengan catatan ditandai terlebih dahulu.
     Teliti : Sebelum menyerahkan lembar jawaban kepada pengawas, telitilah kembali jawaban dari soal-soal tersebut dari awal sampai akhir.
4. Jangan lupa, BERDO'A kepada ALLAH SWT agar diberikan kemudahan.
5. Terakhir, Usaha sudah > Do'a Sudah > Maka Tawakkal. Hasilnya serahkan kepada Allah Swt.

Semoga bermanfaat!!!
Terimakasih.

Cara daftar SNMPTN

Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN)

SNMPTN merupakan salah satu pintu masuk Perguruan Tinggi Negeri yang bisa diikuti oleh lulusan SMA/SMK/MA maupun alumni. Cara daftar SNMPTN adalah sebagai berikut:
1. Mendapatkan Password dari sekolah sebagai pintu masuk.
2. Log in ke https://web.snmptn.ac.id/ dengan menggunakan NISN dan Password masing-masing.
3. Siswa membuat pendaftaran SNMPTN
4. Siswa memfinalisasi pendaftaran SNMPTN (pendaftaran tidak dapat diubah lagi).
5. Siswa memperoleh nomor pendaftaran SNMPTN dan mencetak kartu tanda peserta.


Jadwal pelaksanaan SNMPTN adalah sebagai berikut:
Pengisian dan Verifikasi PDSS 22 Januari – 12 Maret 2015
Pendaftaran SNMPTN 13 Februari – 15 Maret 2015
Proses Seleksi 16 Maret – 8 Mei 2015
Pengumuman Hasil Seleksi 9 Mei 2015
Proses verifikasi dan/atau pendaftaran ulang di PTN masing-masing bagi yang lulus seleksi 9 Juni 2015
bersamaan dengan pelaksanaan ujian tertulis SBMPTN 2015
SANG KEKASIH YANG SELALUI DICEMBURUI


Memiliki seorang suami idaman merupakan dambaan setiap wanita. Begitupula yang dirasakan oleh Siti Aisyah RA, Beliau sangat bahagia ketika dinikahi oleh Nabi Muhammad Saw. Namun, ada satu hal yang membuat Siti Aisyah RA cemburu kepada Nabi Muhammad Saw. dan wanita yang dicemburui ternyata adalah istri Nabi yang pertama, Siti Khadijah RA.

Beliau adalah seorang sayyidah wanita sedunia pada zamannya. Dia adalah putri dari Khuwailid bin Asad bin Abdul Uzza bin Qushai bin Kilab al-Qurasyiyah al-Asadiyah. Dijuluki ath-Thahirah yakni yang bersih dan suci. Sayyidah Quraisy ini dilahirkan di rumah yang mulia dan terhormat kira-kira 15 tahun sebelum tahun fill (tahun gajah). Beliau tumbuh dalam lingkungan keluarga yang mulia dan pada gilirannya beliau menjadi seorang wanita yang cerdas dan agung. Beliau dikenal sebagai seorang yang teguh dan cerdik dan memiliki perangai yang luhur. Karena  itulah banyak laki-laki dari kaumnya menaruh simpati kepadanya.




Pada mulanya beliau dinikahi oleh Abu Halah bin Zurarah at-Tamimi yang membuahkan dua orang anak yang bernama Halah dan Hindun.Tatkala Abu Halah wafat, beliau dinikahi oleh Atiq bin 'A'id bin Abdullah al-Makhzumi hingga beberapa waktu lamanya namun akhirnya mereka cerai.

Setelah itu banyak dari para pemuka-pemuka Quraisy yang menginginkan beliau tetapi beliau memprioritaskan perhatiannya dalam mendidik putra-putrinya, juga sibuk mengurusi perniagaan yang mana beliau menjadi seorang yang  kaya raya. Suatu ketika, beliau mencari orang yang dapat menjual dagangannya, maka tatkala beliau mendengar tentang Muhammad sebelum bi'tsah (diangkat menjadi Nabi), yang memiliki sifat jujur, amanah dan berakhlak mulia, maka beliau meminta kepada Muhammad untuk menjualkan dagangannya bersama seorang pembantunya yang bernama Maisarah. Beliau memberikan barang dagangan kepada Muhammad melebihi dari apa yang dibawa oleh selainnya. Muhammad al-Amin pun menyetujuinya dan berangkatlah beliau bersama Maisarah dan Allah menjadikan perdagangannya tersebut menghasilkan laba yang banyak. Khadijah merasa gembira dengan hasil yang banyak tersebut karena usaha dari Muhammad, akan tetapi ketakjubannya terhadap kepribadian Muhammad lebih besar dan lebih mendalam dari semua itu. Maka mulailah muncul perasaan-perasaan aneh yang berbaur dibenaknya, yang belum pernah beliau rasakan sebelumnya. Pemuda ini tidak sebagamana kebanyakan laki-laki lain dan perasaan-perasaan yang lain.

Akan tetapi dia merasa pesimis; mungkinkah pemuda tersebut mau menikahinya, mengingat umurnya sudah mencapai 40 tahun? Apa nanti kata orang karena ia telah menutup pintu bagi para pemuka Quraisy yang melamarnya?

Maka disaat dia bingung dan gelisah karena problem yang menggelayuti pikirannya, tiba-tiba muncullah seorang temannya yang bernama Nafisah binti Munabbih, selanjutnya dia ikut duduk dan berdialog hingga kecerdikan Nafisah mampu menyibak rahasia yang disembuyikan oleh Khodijah tentang problem yang dihadapi dalam kehidupannya. Nafisah membesarkan hati Khadijah dan menenangkan perasaannya dengan mengatakan bahwa Khadijah adalah seorang wanita yang memiliki martabat, keturunan orang terhormat, memiliki harta dan berparas cantik.Terbukti dengan banyaknya para pemuka Quraisy yang melamarnya.

Selanjutnya, tatkala Nafisah keluar dari rumah Khadijah, dia langsung menemui Muhammad al-Amin hingga terjadilah dialog yang menunjukan kelihaian dan kecerdikannya:
Nafisah : Apakah yang menghalangimu untuk menikah wahai Muhammad?
Muhammad  :   Aku tidak memiliki apa-apa untuk menikah .
Nafisah  : (Dengan tersenyum berkata) Jika aku pilihkan untukmu seorang wanita yang kaya raya, cantik dan berkecukupan, maka apakah kamu mau menerimanya?
Muhammad  : Siapa dia ?
Nafisah : (Dengan cepat dia menjawab) Dia adalah Khadijah binti Khuwailid
Muhammad  : Jika dia setuju maka akupun setuju.

Nafisah pergi menemui Khadijah untuk menyampaikan kabar gembira tersebut, sedangkan Muhammad al-Amin memberitahukan kepada paman-paman beliau tentang keinginannya untuk menikahi sayyidah Khadijah. Kemudian berangkatlah Abu Tholib, Hamzah dan yang lain menemui paman Khadijah yang bernama Amru bin Asad untuk melamar Khadijah bagi putra saudaranya, dan selanjutnya menyerahkan mahar.

Setelah usai akad nikah, disembelihlah beberapa ekor hewan kemudian dibagikan kepada orang-orang fakir. Khadijah membuka pintu bagi keluarga dan handai taulan dan diantara mereka terdapat Halimah as-Sa'diyah yang datang untuk menyaksikan pernikahan anak susuannya. Setelah itu dia kembali ke kampungnya dengan membawa 40 ekor kambing sebagai hadiah perkawinan yang mulia dari Khadijah, karena dahulu dia telah menyusui Muhammad yang sekarang menjadi suami tercinta.

Maka jadilah Sayyidah Quraisy sebagai istri dari Muhammad al-Amin dan jadilah dirinya sebagai contoh yang paling utama dan paling baik dalam hal mencintai suami dan mengutamakan kepentingan suami dari pada kepentingan sendiri. Manakala Muhammad mengharapkan Zaid bin Haritsah, maka dihadiahkanlah oleh Khadijah kepada Muhammad. Demikian juga tatkala Muhammad ingin mengembil salah seorang dari putra pamannya, Abu Tholib, maka Khadijah menyediakan suatu ruangan bagi Ali bin Abi Tholib radhiallâhu 'anhu agar dia dapat mencontoh akhlak suaminya,  Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam .
Allah memberikan karunia pada rumah tangga tersebut berupa kebehagaian dan nikmat yang berlimpah, dan mengkaruniakan pada keduanya putra-putri yang bernama al-Qasim, Abdullah, Zainab, Ruqqayah, Ummi Kalsum dan Fatimah.